GELAP MALAM Q

1)
aku tak bisa mencuri nafasku sendiri
terlalu sesak mendesakdesak

aku ingin meminjam nafasmu buat kujelajahi sejenak
ruang yang kau berikan
yang luas

kemudian aku singgah dipelataran senja
yang jingga
sambil menahan nafasmu yang wangi

2)
lalu kita termangu akan kecerobohan kita
atau memang itu sudah tertulis dalam kitab angkasa diatas sana

lalu kita memungut sisasisa hari yang menyesakkan
dalam kegalauan yang tidak bisa lagi dirasakan

3)
kita samasama terkulai
malam hitam yang serasa neraka
kita tidak bisa meminta nafas lagi pada Tuhan
kita telah menghilangkan nafasnafas itu

kita hanya berharap selesap bayang yang menjelma nafasnafas kita
hadir kembali memenuhi pagutan rasa
entahlah sepertinya telah lelah sangat buat mengejar bayang itu

kembalilah nafas
aku hanya menikmati sejenak saja
tidak lama

4)
hitam malam bersama tetesantetesan penyesalan
atau hanya gurau belaka
menipu kepada mata yang tak terdeteksi oleh rasa kita
yang mudah dicuri oleh sang senja

kemana lagi malam ini menumpahkan hasrat
sebab nafas kita telah terenggut
diruang sunyi ini kita menabur duka pekat
sebab malam akan menikam kita dengan cengkeraman maut

5)
dan dengan segala keangkuhan dia tertawa
dan dengan segala angkara dia muntahkan murkanya
dan dengan segala duka dia benamkan airmata nestapa
dan dengan segala hitam dia menancapkan cakarcakarnya kedalam sukma yang terdalam

aku ingin senja kembali
secepatnya!

6)
ah sepertinya kau tak kan kembali hai senja
kukira siluet indahmu menyimpan kisah manis
namun kenangan hitam belaka

ah kukira tubuh ini tak kan bertahan lama
siluetmu yang menggigilkan tubuh ini. Tragis
lukaluka yang menancap seakan kekal kita rasakan. Berdua

7)
hentikan! hentikan! hentikan!
teriakku

hentikan! hentikan! hentikan!
teriakmu

mata kita semakin lelah menangkap gelap
telinga kita semakin tuli menyerap bunyi
lantas kita hanya bercakap pada diri masingmasing
dan malam semakin cepat mengelam diri
kau mendekatlah. Peluk erat sisasisa kenangan pahit ini
sampai bertemu dihidup yang akan datang

8)
akhirnya duka sedikit terobati
air mata yang sempat mengalir menjadi berhenti
ada secercah harapan diufuk timur
kuselipkan resah dan harapharap cemas
kita masih berpagutan sunyi
karena duka semalam tak kuasa kita bendung tak kuasa kita genggam

bersinarlah genangi kami dengan tetestetes embun
perjalanan ini belum usai
kita saling memagut
pada ketakwarasan ini