Rabu, 25 Maret 2009

merdeka atau mati

NARKOBA MERDEKA ATAU MATI




Fakta mengatakan bahwa jumlah pemakai NARKOBA meningkat tajam, bayangkan saja dalam kurung waktu 1970-2008, menjadi 200 kali lipat atau sama saja 20.000%, sungguh angka yang fantastis bagi negara yang sedang berkembang yaitu Indonesia. (BNN, 2008)

Pelajar kita adalah sasarannya, hampir 5% pengguna adalah pelajar SLTA, (BNN, 2008) sehingga jika sesorang telah memakai NARKOBA tinggal menunggu "Merdeka atau Mati" : merdeka itu adalah hak setiap bangsa dan oleh karena itu penjajahan NARKOABA harus dihapuskan karena hanya merusak dan menghancurkan bangsa. Jika "MERDEKA" maka tida mengunakan sama sekali NARKOBA atau bagi penguna menghentikan secara total penggunaan NARKOBA serta tidak mencobanya sama sekali dan jika "MATI" pemakai terus mengunakan maka kematian akan mudah menjemput, hal ini dikarena dampak negatifnya yang sangat fatal bagi si pemakai, baik dampak negatif sosial, ekonomi dan pastinya kesehatan yang berujung KEMATIAN.

NARKOBA memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat, juga daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi. Ketiga sifat itulah yang menyebabkan pemakai NARKOBA tidak dapat lepas dari "cengkerammnya".

Salah satu penyebab meningkatnya penyalahgunaan narkoba adalah kurangnya pendidikan dan informasi tentang bahaya narkoba baik dikalangan orang tua maupun pelajar. Penyebab orang mengunakan NARKOBA adalah adalah keinginan apa itu NARKOBA dengan coba-coba, kedua karena tekanan dari luar seperti permasalahan keluarga, kurangnya perhatian orang tua, kurangnya pengetahuan tentang NARKOBA.

Oleh karena itu pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) berupaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang NARKOBA kepada semua lapisan masyarakat baik sekolah, masyarakat, pekerja serta Rumah tangga melalui para penyuluh dan penerangan kepada masyarakat dengan membuat "Buku Pedoman Penyuluhan




Pemcegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan pengedaran Gelap Narkoba (P4GN) yang dilaksanakan pada tanggal 23-26 Februari 2009 dengan melibatkan berbagai unsur Lintas sektor dan program seperti Depkes Pusat (Promkes & Kes.Jiwa), Dinkes Banten, Diknas Pusat, Din.pend Jawa tengah, Bali dan Kalimantan Selatan, Depag, Dep.Sos dan beberapa perwakilan Badan Narkotika Propinsi (BNP) 13 propinsi.

Diharapkan buku ini menjadi pegangan bagi penyuluh nantinya dalam memberikan informasi kepada masyarakat, buku ini berisikan tentang pengetahuan, jenis-jenis NARKOBA, strategi dalam penyampian informasi, serta upaya-upaya dalam pencegahan NARKOBAdi beberapa tatanan.

Semoga langkah kecil ini merupakan bagian dari langkah-langkah yang sangat berarti mengurangi pengunaa NARKOTIKA di masyarakat untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa yang bebas dari NARKOBA, sehingga semua pemuda pemudi Indonesia mengatakan .....SAY No To DRUG.....!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar